welcome 1

Pages

Sabtu, 10 Desember 2011

All about David Archuleta

David James Archuleta (lahir di Miami, Florida, Amerika Serikat, 28 Desember 1990; umur 20 tahun) atau yang lebih dikenal dengan dengan nama David Archuleta adalah penyanyi asal Amerika Serikat. Ia menjadi finalis American Idol musim ketujuh dan menjadi runner-up dengan memperoleh 44 juta suara.

Kehidupan Awal

David Archuleta lahir di Miami, Florida. Ayahnya, Jeff Archuleta adalah seorang pemusik jazz, sedangkan ibunya, Lupe Marie Archuleta ialah seorang penyanyi dan penari yang berasal dari Honduras. Pada usia enam tahun ia dan keluarganya berpindah ke Salt Lake Valley, Sandy, Utah. Sekarang ia dan keluarganya tinggal di Murray, Utah. David Archuleta memiliki empat saudara, Claudia (18), Daniel (14), Jazzy (11) dan Amber (9). David Archuleta masih tercatat sebagai murid Murray High School.
David Archuleta dibesarkan di keluarga yang mencintai musik. Pada usia enam tahun Ia mulai bernyanyi setelah menonton video Les Miserables. Ia tidak dapat berhenti menyanyikan lagu-lagu Les Miserables setelah menonton video tersebut, saat itulah ayahnya, Jeff, mengetahui bahwa anaknya memiliki bakat alami sebagai penyanyi.
Pada usia sepuluh tahun, David menyanyi untuk pertama kalinya dihadapan publik. Ia mengikuti kompetisi menyanyi Utah dan menyanyikan lagu Dolly Parton yang berjudul “ I Will Always Love You “, Ia memperoleh sambutan yang sangat meriah dari penduduk Utah yang menontonnya dan menjuarai kategori anak-anak. Di usia sebelas tahun ia memulai debutnya di televisi pada Jenny Jones Shows dalam episode future latino stars dengan menyanyikan lagu “ And I telling You I’m Not Going”
David Archuleta pernah mengalami kerusakan pita suara akibat penyakit bronkhitis yang menyerangnya setelah ia mengikuti Star Search. Salah satu pita suaranya lumpuh, yang mengakibatnya ia terdengar seperti kesulitan bernafas apabila bernyanyi ataupun berbicara. David pernah ditawari untuk melakukan operasi, tetapi operasi tesebut terlalu beresiko sehingga David memutuskan tidak akan melakukan operasi. Kini Ia merasa bahwa ia telah sembuh total dari penyakitnya.

PROFIL DAVID ARCHULETA


David James Archuleta lahir di Miami, Florida. Ayahnya, Jeff Archuleta adalah seorang pemusik jazz, sedangkan ibunya, Lupe Marie Archuleta ialah seorang penyanyi dan penari yang berasal dari Honduras. Pada usia enam tahun ia dan keluarganya berpindah ke Salt Lake Valley, Sandy, Utah. Sekarang ia dan keluarganya tinggal di Murray, Utah. David Archuleta memiliki empat saudara, Claudia (18), Daniel (14), Jazzy (11) dan Amber (9). David Archuleta masih tercatat sebagai murid Murray High School.

David Archuleta dibesarkan di keluarga yang mencintai musik. Pada usia enam tahun Ia mulai bernyanyi setelah menonton video Les Miserables. Ia tidak dapat berhenti menyanyikan lagu-lagu Les Miserables setelah menonton video tersebut, saat itulah ayahnya, Jeff, mengetahui bahwa anaknya memiliki bakat alami sebagai penyanyi.

Pada usia sepuluh tahun, David menyanyi untuk pertama kalinya dihadapan publik. Ia mengikuti kompetisi menyanyi Utah dan menyanyikan lagu Dolly Parton yang berjudul “ I Will Always Love You “, Ia memperoleh sambutan yang sangat meriah dari penduduk Utah yang menontonnya dan menjuarai kategori anak-anak. Di usia sebelas tahun ia memulai debutnya di televisi pada Jenny Jones Shows dalam episode future latino stars dengan menyanyikan lagu “ And I telling You I’m Not Going”

David Archuleta pernah mengalami kerusakan pita suara akibat penyakit bronkhitis yang menyerangnya setelah ia mengikuti Star Search. Salah satu pita suaranya lumpuh, yang mengakibatnya ia terdengar seperti kesulitan bernafas apabila bernyanyi ataupun berbicara. David pernah ditawari untuk melakukan operasi, tetapi operasi tesebut terlalu beresiko sehingga David memutuskan tidak akan melakukan operasi. Kini Ia merasa bahwa ia telah sembuh total dari penyakitnya.

American Idol
Berdasarkan eBook milik Dean Kaelin “ An Insider View “ Sebenarnya Ia tidak yakin bahwa David memutuskan untuk mengikuti audisi American Idol musim ketujuh. Walau akhirnya David memutuskan untuk mengikuti audisi di kota San Diego, California yang diselengarakan pada tanggal 30 Juli dan 31 Juli 2007. David menyanyikan lagu Waiting On The World To Change milik John Mayer.

Walau ia sempat lupa lirik pada pertengahan lagu, akan tetapi ketiga juri sepakat bahwa David layak mendapatkan tiket emas menuju Hollywood. Saat mengahadiri wawancara di Larry King Live, David mengutarakan bahwa ia tidak lolos pada seleksi pertama oleh produser American Idol, tetapi saat ia dan ayahnya bersiap untuk pulang, ia dipanggil kembali dan diijinkan mengikuti tahap berikutnya, yaitu bernyanyi di hadapan Randy Jackson, Paula Abdul dan Simon Cowell.

FansKumpulan fans David Archuleta sering disebut sebagai Arch Angels atau Archies. Selain itu fans David berasal dari berbagai negara di dunia. Indonesia salah satunya. David sangat menghargai fansnya, sebagai tandanya setiap selesai menampilkan sebuah lagu, David akan menyimpan tangannya di bagian atas dada sebagai tanda bahwa ia selalu mengingat dukungan para Arch Angels. Selain itu banyak sekali situs-situs yang didedikasikan untuk David Archuleta.



» RELATED SONG of David Archuleta


Jumat, 02 Desember 2011

CINTA DAN BENCI

bagaimana cara membuatmu bahagia
nyaris ku menyerah jalani semua
tlah berbagai kata ku ungkap percuma
agar kau percaya cintaku berharga
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
tak kuat ku menahanmu, mempertahankan cintaku
namun kau begitu saja, tak pernah merindu
reff:
sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
membenci dirimu, sesungguhnya aku tak mampu
sulit untuk ku bisa, sangat sulit ku tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci yang ku rasa
apa kau mengerti ku sedih sendiri
tanpa ada kamu ku merasa sepi
tlah lama ku menantimu, diam sendiri menunggu
setengah hati mencinta, ku sakit karenamu
repeat reff
woo ooo ku sakit karenamu
sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
membenci dirimu, sesungguhnya aku tak mampu
sulit untuk ku bisa, sangat sulit ku tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci
sungguh aku tak bisa membenci dirimu
sesungguhnya aku tak mampu
sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci ooo
cinta dan benci ooo yang ku rasa

10 Pantai Terbaik di Indonesia

pulau-indonesiaINDONESIA dengan 17.504 pulaunya memegang rekor negara dengan garis pantai terpanjang di dunia versi Guinnes Book of World Record. Tapi kita sebagai WNI, kurang menjelajah pantai-pantai spektakuler itu.
Tidak adil rasanya saya hanya boleh memilih 10 pantai terbaik di Indonesia, karena banyak pantai yang bagus lainnya yang belum pernah saya kunjungi, seperti di Maluku dan Papua.
Saya juga tidak memasukkan Pulau Bali dan Pulau Belitung ke dalam daftar ini, karena sudah saya anggap sudah ‘biasa’. Maklum, saya bukan penggemar tempat komersil. Pantai selera saya harus sepi, tanpa ombak dan bisa diberenangi dengan santai.
Berikut daftarnya berdasarkan jarak dari Jakarta, bukan berdasarkan urutan tingkat kebagusan:

Pulau Gangga, Sulawesi Utara
Pulau Gangga terletak di ujung utara Pulau Sulawesi. Masuk ke dalam Kepulauan Sangihe. Sebagian besar turis ke Sulawesi Utara, pergi ke Pulau Bunaken. Tapi tak jauh dari sana terdapat Pulau Gangga yang jauh lebih cantik. Pasirnya halus berwarna putih, airnya bening, dan sepi. Pulau Gangga yang luasnya 5 hektar ini sebenarnya resor yang dikelola orang Italia. Dapat ditempuh menggunakan mobil selama 1 jam dari kota Manado dan 30 menit naik speed boat dari Desa Likupan. Lautnya nikmat diberenangi pagi-siang-sore-malam karena tak berombak. Pemandangan saat matahari terbenam sangat spektakuler. Seluruh langit berwarna oranye kemerahan terefleksi pada air laut yang menjadi keemasan.

Kep. Derawan, Kalimantan Timur
Pantai-Kakaban-di-Kep-Derawan
Pantai Kakaban, Kepulauan Derawan
Kepulauan Derawan terletak di propinsi Kalimantan Timur dengan luas 1 juta hektar persegi di Laut Sulawesi yang terdiri dari 31 buah pulau, yaitu Pulau Derawan, Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban, Pulau Maratua, Pulau Panjang, Pulau Samama, serta beberapa pulau kecil dan gugusan karang lainnya. Berpasir putih dan berair jernih. Untuk mencapainya dapat naik pesawat dari Balikpapan menuju Berau, lalu dilanjutkan dengan jalan darat ke Tanjung Batu selama 3 jam plus naik speed boat selama 30 menit. Kep. Derawan merupakan habitat terbesar se-Indonesia bagi spesies penyu hijau yang terancam kepunahannya. Semua pulau berpasir putih yang masih bersih dan alami. Kita pun bisa berenang di pantai bersama penyu!

Pantai Ratenggaro, Sumba, NTT
Sumba, sebuah pulau hampir seluas Bali yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pulau ini belum terjamah pariwisata gila-gilaan sehingga masih alami. Selain tenun ikat dan kuda, alam Sumba sangat indah. Pantainya pun bagus, bersih dan sepi. Tapi favorit saya Pantai Ratenggaro yang terletak di Kabupaten Kodi, sekitar satu jam berkendara dari kota Waikabubak. Pantai berpasir putih dan laut biru ini dikelilingi tebing batu rendah dan masih tersisa kuburan batu megalitik. Uniknya lagi, pantai ini tepat berada di muara sungai yang berair biru dan beralas pasir. Air laut pun membuat lagun dengan latar belakang rumah tradisional Sumba dengan atap tinggi. Benar-benar spektakuler!

Kisah Nabi Adam a.s dan Siti Hawa

Ketika Nabi Adam as. telah diciptakan Allah SWT, ia melihat ke atas dan ke bawah, maka baginda tidak melihat seorang pun dari jenisnya untuk dijadikan sahabat di dalam kesunyian. Seperti diungkapkan bahawa burung terbang bersama jenisnya maka ia pun merasa sunyi dan rindu kepada jenisnya.
Pada waktu itu ia sedang duduk, tiba tiba ia merasa sangat mengantuk dan akhirnya tertidur. Ketika itu Allah memerintahkan kepada Malaikat Jibril as. agar mengeluarkan tulang rusuk kirinya, sedangkan Nabi Adam as. tidak merasakan kesakitannya. Kemudian Allah menciptakan dari tulang rusuk kiri Adam itu seorang wanita, yang diberi nama dengan Hawa.
Segala kecantikan, dan keindahan diletakkan oleh Allah SWT kepada Siti Hawa hingga pada hari kiamat. Begitu juga segala kesucian dan budi pekerti diletakkan pada Siti Hawa. Sedangkan kerinduan, kecintaan dan kasih sayang diletakkan di dalam hati Adam as. Sehingga Siti Hawa menjadi seorang wanita yang paling cantik di seluruh langit dan bumi, sedangkan Adam as. menjadi seorang lelaki yang paling tinggi rasa cintanya di seluruh langit dan bumi.
Kemudian Allah SWT memakaikan kepada Siti Hawa tujuh puluh macam perhiasan Syurga, dan diberinya pula sebuah mahkota, akhirnya didudukkan diatas singgahsana dari emas.
Setelah itu Allah SWT membangungkan Adam as. dari tidurnya, sambil dilihatkan Siti Hawa kepadanya. Adam as. bertanya: “Siapakah Engkau? Siti Hawa menjawab” Aku diciptakan Allah untuk dirimu. Adam berkata: Dekatlah engkau kepadaku. Siti Hawa menjawab: Sebaiknya engkaulah yang mendekati aku.” Adam lalu berdiri dan pergi menemui Siti Hawa. Semenjak itulah menjadi kebiasan bagi umat manusia sebagai keturunan Adam. pihak lelaki menemui atau meminang wanita.
Di saat Adam as. mendekati Siti Hawa, beliau ingin memegang Siti Hawa, tiba tiba terdengar suara: “Wahai Adam, bersabarlah!, sebab pergaulanmu dengan Hawa tidak dihalalkan kecuali dengan mahar dan nikah.” Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada seluruh penghuni Syurga, menghiasi Syurga dengan seindah indahnya. Setelah itu Allah memerintahkan kepada semua Malaikat di langit berkumpul di bawah pohon bernama Thuubaa. Semua malaikat pun berkumpul di sana.
Kemudian Allah berkhutbah: “Alhamdulillah pujian untuk-Ku, dan keagungan adalah selimut-Ku, kesombongan adalah selendang-Ku, seluruh makhluk adalah hamba hamba-Ku. Aku menjadikan malaikat malaikat dan penghuni langit-Ku sebagai saksi. Aku kahwinkan Hawa dengan Adam dengan mas kahwin dan tasbih serta tahlil atas-Ku.”
Kemudian pelayan pelayan Syurga dan para malaikat menaburkan mutiara dan delima, lalu Siti Hawa mereka serahkan kepada Adam as. Siti Hawa meminta maskahwinnya daripada Adam. Maka Adam as. berkata: “Ya Allah apakah yang harus aku berikan kepadanya, emas, perak atau permata? Allah berfirman: Bukan Wahai Adam as.”
Adam bertanya lagi: “Apakah aku harus berpuasa, solat atau mengucapkan tasbih untuk-Mu? Allah berfirman: Bukan wahai Adam. Adam bertanya lagi: Ya Allah, apakah yang harus aku lakukan? Allah berfirman: Mas kahwin Siti Hawa iaitu engkau membaca selawat sepuluh kali untuk Nabi dan kekasih-Ku Muhammad penghulu seluruh Rasul.”
Allah SWT berfirman kepada Adam as.: “Berilah selawat kepada Muhammad supaya Aku halalkan Hawa bagimu. Kepada umat Muhammad Allah berfirman: “Shollu Alaihi Wasallimu’ berilah selawat dan salam untuknya. Berilah selawat kepada Muhammad, agar Aku haramkan neraka bagi kamu, dan berilah salam kepadanya, agar Aku halalkan Syurga untuk kamu.”

Pelajaran Cinta Nabi Nuh a.s

Alkisah Nabi Nuh diutus ALLAH untuk berseru kepada umatnya, tetapi umatnya tergolong umat yang tuli lantaran mereka tak mau mendengar seruan Sang Nabi.
Siang dan malam, Nabi Nuh tak henti-hentinya berdakwah mengajak umatnya meninggalkan perbuatan buruk, kemudian bertobat dan menyembah ALLAH SWT.

Tapi, usaha serta kerja keras Nabi Nuh itu seperti membentur genderang telinga umatnya.
Selama bertahun-tahun Nabi Nuh berdakwah, ia tak diterima dengan baik.
Sebaliknya ia justru dibakas cemooh, ejekan dan hinaan.
Tak kurang-kurang Nabi Nuh berdo'a, tapi semua itu seperti sia-sia karena umatnya tak mau mengikuti jalan terang yang diserukan beliau.
Meski demikian, Nabi Nuh tetap bersabar dan terus berseru mengajak kebaikan.
Seruan itu dilakukan selama bertahun-tahun dengan sabar dan tetap bertahan dalam menghadapi hinaan dan cemoohan.

Tetapi, sampai kapan Nabi Nuh akan terus bertahan?
Maka, ketika beliau berseru selama bertahun-tahun dan mendapat balasan cemooh dan hinaan, akhirnya kesabaran Nabi Nuh seperti mencapai batasnya.
Ujungnya, Nabi Nuh berdo'a kepada ALLAH agar ALLAH menghukum umatnya.
Dan ALLAH mendatangkan banjir dengan tidak menyisakan satupun yang selamat sebagai azab.

Do'a Nabi Nuh dikabulkan ALLAH, dan setelah Nabi Nuh diselamatkan dari banjir itu, ALLAH SWT berfirman,
"Wahai hamba KU, AKU memintamu untuk pergi dengan kemampuan yang terbaik, buatkanlah empat puluh kendi tanah liat untuk KU."

Dengan segenap kemampuan yang dimiliki, Nabi Nuh mematuhi perintah ALLAH untuk membuat empat puluh kendi dari tanah liat sepanjang siang dan malam dengan penuh cinta.
Pada akhirnya, Nabi Nuh dapat menyelesaikan perintah itu dengan hasil yang cukup mengagumkan.
Tetapi, apa yang kemudian terjadi setelah Nabi Nuh bersusah payah membuat empat puluh kendi itu?

Kemudian ALLAH memerintahkan kepada Nabi Nuh,
"Wahai hamba KU, engkau telah berhasil membuat empat puluh kendi, sekarang pergilah keluar dan ambil kendi itu satu persatu dan lemparkan ke bebatuan!"

Nabi Nuh mematuhi perintah ALLAH, meski dengan hati teriris karena beliau telah membuat kendi-kendi itu dengan penuh cinta.
Akhirnya setelah semua kendi itu hancur terbentur batu, ALLAH berfirman,
"Wahai Nuh, engkau telah membuat empat puluh kendi, tentu berat bagimu untuk menghancurkannya.
Apakah engkau pikir, AKU juga senang membunuh hamba KU walaupun mereka adalah orang-orang kafir?"

Setelah mendengar firman ALLAH itu, Nabi Nuh menangis dan meratap.
Jelas, firman ALLAH itu menunjukkan bahwa ALLAH SWT telah "menciptakan" manusia dimuka bumi ini dengan penuh cinta dan kasih sayang sehingga tak sepatutnya, kalau Nabi Nuh meminta kepada ALLAH untuk menghukum umatnya sekali pun mereka itu kafir.

Kisah Cinta Nabi yusuf a.s

Kisah Nabi Yussuf.a.s yang sangat tampan dan Siti Zulaikha ,ibu angkatnya,yang amat mencintai Rasul ALLAH adalah kisah cinta versi Islam yang sangat terkenal.Siti Zulaikha sanggup menabur fitnah kerana cintanya di tolak oleh Nabi Yusof a.s..Sesudah Nabi Yusuf menjadi belia,maka ketampanan wajahnya terserlah.Makin hari,hati Siti Zulaikha tidak tenang.Dirinya sentiasa terfikirkan wajah tampan anak angkatnya itu.Akhirnya kerinduan pada cinta itu membuatkan Siti Zulaikha merencanakan suatu akal.Dia mula memakai pakaian yang mengoda bersama wangian yang semerbak harumnya melangkah ke kamar Nabi Yusuf.a.s. dan menodai Nabi Alllah,yusuf..
Tiba-tiba Zulaiha masuk ke dalam, mendekatinya dengan ramah, dan memegang tangannya sambil menutup pintu kamar. Zulaiha merasakan kegelisahan, ketakutan, dan tak boleh menjawab pandangan kedua mata Yusuf. Ia lalu berpaling ke arah Yusuf, sedangkan Yusuf selalu berusaha menjauh darinya. Isteri al-Aziz kemudian berkata, “Apakah maksud semua ini, hai, Yusuf? Janganlah engkau menjauh dariku, sehingga aku binasa kerana rindu kepadamu”. Yusuf diam tanpa jawapan. Isteri al-Aziz mendekatinya lagi seraya berkata, “Aduhai, Yusuf,betapa indahnya rambutmu!”
Yusuf menjawab, “Inilah sesuatu yang pertama kali akan berhamburan dari tubuhku setelah aku mati”.
“Aduhai, Yusuf, betapa indahnya kedua matamu!” Bujuk isteri al-Azizlagi.
“Keduanya ini adalah benda yang pertama kali akan lepas dari kepalaku dan akan mengalir di muka bumi!”
Isteri al-Aziz berkata lagi, “Betapa tampannya wajahmu, hai, Yusuf”.
“Tanah kelak akan melumatnya,” Jawab Yusuf.
Kemudian Zulaiha berkata kepadanya, “Telah terbuka tubuhku kerana ketampanan wajahmu”.
“Syaitan menolongmu untuk berbuat hal itu!” Kata Yusuf.
“Yusuf! Bagaimanapun aku harus mendapatkan apa yang selama ini kudambakan, dan kini aku datang kerananya”. Kata Zulaiha.
Yusuf menjawab: “Ke manakah aku akan lari dari murka Allah jika aku menderhakaiNya?”
Nabi Yusuf kemudiannya mula menjauh dan melarikan diri dari Isteri Al-Aziz.Zulaikha mengejar dan sempat tangannya mencapai pakaian Yusuf dari arah belakang.Lalu terkoyaklah bajunya(Yusuf).
Zulaikha merasa takut lalu melaporkan hal tersebut kepada suaminya dengan menfitnah mengatakan bahawa dia di nodai Yusof.Tetapi,Al-Aziz tidak mempercayainya kerana sifat jujur Yusuf dan juga bukti yang nyata iaitu baju Yusuf terkoyak di bahagian belakang.
Berita itu tersebar dengan cepat sekali di mesir.Zulaikha merasa malu dan kemudiannya menemui penyelesaian.Dia menjemput para wanita menghadiri suatu majlis di rumahnya.Di atas meja majlis tersebut terdapat buah-buahan dan juga pisau.Tika mereka berborak-borak sambil di tangan mengupas buah,lalu Zulaikha memanggil Yusuf.Yusuf pun keluar.Tiba-tiba,semua mata terpaling pada raut wajah yang sangat tampan itu tanpa sedar arah hangat mengalir dari jari-jemari mereka kerana terpukau dengan raut wajahnya.Yusuf dapat mengagak niat jahat ibu angkatnya lalu bermohon pada ALLAH.Sambil berlindung kepada Allah,
Yusuf berkata,
“Tuhanku! Penjara lebih kusukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Allah hindarkan aku dari tipu daya mereka, tentulah aku tertarik kepada mereka. Dan tentulah aku termasuk orang yang jahil”.
Allah meneguhkan hamba-hamba-Nya yang mukmin serta berlindung dan berpegang dengan kebenaran yang diperintahkan oleh-Nya …” Maka, Tuhan memperkenankan doa Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar, Yang Maha Mengetahui”.
Setelah beberapa lama di Yusuf di penjara,Zulaikha mula menyesal atas perbuatannya.Wanita itu bertanyakepada dirinya sendiri: “Salahkah aku tatkala menyuruh al-Aziz memasukkan Yusuf ke dalam penjara? Ya, kuharamkan diriku melihat Yusuf… “Sekali lagi ia berfikir dalam kegelisahannya: “Tetapi, apakah aku bersalah dalam urusan itu?”
Ia menyanggah dirinyasendiri untuk lepas dari azab, seperti seorang dermawan yang haus,tetapi tidak sanggup menjangkau air yang dipikul di bahunya sendiri.Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahunberjalan tanpa sunyi dari cerita isteri al-Aziz dengan Yusuf.
Tiba-tiba dengan izin ALLAH , datanglah utusan raja, memerintahkan Al-Aziz untuk datang ke istana. Isteri al-Aziz sangat hairan, sebab hal itu belum terjadisebelumnya. Ia bertanya kepada suaminya apa kira-kira yangmenyebabkan sang raja memanggilnya ke istana.
Al-Aziz menjawab, “Mungkin ada urusan yang berhubungan dengan Yusuf.”
Mendengar nama Yusuf disebut lagi, lenyaplah segala dugaan.Tetapi, benarkah raja hanya berkehendak untuk berbicaradengannya tentang Yusuf?
Dengan penuh pertanyaan di benaknya, pergilah isteri al-Azizmenuju istana raja. Di sana didapatinya wanita-wanita yang telahmemotong tangannya beberapa waktu yang lalu, semuanya menghadapRaja Mesir. Sementara itu, sang raja memandangi wajah parawanita itu satu persatu, kemudian mengajukan pertanyaan singkatkepada wanita-wanita itu: “Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?”
Mereka menjawab serentak: “Kami tiada mendapati suatu keburukan padanya (Yusuf)”.
Tiba-tiba, tanpa diminta oleh Raja, isteri al-Azizberbicara. Ia merasa telah tiba saatnya untuk berbicara terus terangperihal itu, agarhilang semua beban dosa kerana tindakan aniayanya terhadapYusuf. Di hadapan Raja, wanita-wanita kota, dan seluruh yang hadir disitu, ia menerangkan:
“Sekarang jelaslah kebenaran itu. Akulahyang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dansesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar”.(Yusuf berkata), “Yang demikian itu agar dia (al-Aziz)mengetahui bahawa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya dibelakangnya, dan bahawasanya Allah tidak merelai tipudayaorang-orang yang berkhianat. Dan aku tidak membebaskan diriku (darikesalahan), kerana sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepadakejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang”.
Terjadi perbezaan pendapat tentang kehidupan perempuan ituselanjutnya. Sebahagian orang berpendapat bahawa sejak itu isterial-Aziz hidup bersama kesedihan dan putus asa kerana ingatannyakepada Yusuf. Sebahagian yang lain berpendapat bahawa isterial-Aziz itu akhirnya pindah ke suatu tempat yang jauh, dan tiadakhabar beritanya sama sekali. Yang jelas, kehidupan wanita itumenjadi terganggu, kerana cinta kepada Yusuf.Namun ada yang mengisahkan setelah peristiwa itu Zulaihabertaubat kepada Allah SWT. Ketika Yusuf diutus menjadi Rasul danmenjadi penguasa menggantikan Al-Aziz, Nabi Yusuf berjumpadengan Zulaiha yang ketika itu keadaannya sudah tua. Akhirnya Allahmenjadikan Zulaiha muda remaja dan berkahwin dengan Nabi Yusuf.Maka jadilah Zulaiha sebagai seorang wanita yang solehah yangsentiasa beramal kepada Allah SWT.
Bacalah Surah Yusuf Ayat 4 yang berbunyi:
“Idz Qaala Yuusufu Li Abiihi Yaa Abati Inni Ra Aitu Ahada’ Asyara Kaukabauw
Wasy Syamsa Wai Qamara Ra aituhum Lii Sajidin”
Bermaksudnya:
Ingatlah ketika Yusuf berkata kepada ayahnya,”Wahai Ayahku, sesungguhnya
aku bermimpi melihat sebelas buah bintang, matahari dan bulan kelihatan
semuanya sujud kepadaku…”
Kemudian sambung Surah Thaahaa Ayat 39
“Wa-alqayka ‘alayka mahabbatan minnii walitushna’a'laa ‘ainii”
Bermaksud:
“Dan aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dariku, dan
supaya kamu diasuh di bawah pengawasanku.”(Qs.thaahaa:39)

Zaenab

Zainab binti Muhammad radhiallahu 'anha merupakan putri tertua Nabi. Ia buah pernikahan Nabi dengan Bunda Khadijah radhiallahu 'anha.

Zainab kecil sudah dilatih Khadijah untuk mengasuh Fathimah Az Zahra radhiallahu 'anha. Zainab merupakan mutiara bagi suaminya, Abul Ash ibn Rabi’. Sosoknya merupakan cermin seorang istri yang begitu setia dalam berkhidmat bagi suaminya.

Ketika Zainab menyampaikan bahwa ayahnya mendapat wahyu kenabian, Abul Ash mengingkarinya. Abul Ash mengakui bahwa Muhammad, ayah mertuanya, merupakan orang yang tidak pantas diingkari, tetapi alasan nenek moyangnya lebih ia utamakan untuk menolak risalah kenabian.

Pada perang Badar, Abul Ash ikut berperang di barisan kaum musyrikin memerangi ayah mertuanya sendiri. Bayangkan betapa galau hati Zainab saat itu. Ia harap-harap cemas keselamatan ayahnya. Pada saat yang sama, ia juga gundah dengan nyawa sang suami yang memerangi ayahnya. Akhirnya datanglah kabar 70 orang musyrikin tertawan, Abul Ash salah satunya.

Dan siapa yang menebusnya? Zainab sang istri. Demikianlah bakti Zainab pada suaminya.

Dari Makkah, Zainab mengirim sejumlah harta tebusan dan sebuah kalung dari batu Onyx Zafar. Ini kalung yang tak biasa. Kalung itu merupakan hadiah pernikahan dari sang ibunda, Khadijah.

Ketika Nabi melihat kalung itu, ingatannya melayang ke cinta sejatinya, Khadijah. Nabi berseru pada kaum muslimin, jika mereka setuju Nabi meminta Abul Ash dibebaskan dan kalung itu dikembalikan ke Zainab.

Kembalinya Abul Ash dalam dekapan Zainab ternyata juga membawa kabar dari Nabi bahwa iman telah memisahkan mereka. Iman telah menjadi batas hubungan suami istri itu. Zainab diminta berhijrah ke Madinah oleh Nabi.

Kala itu Zainab sedang mengandung buah cinta dengan Abul Ash dan kelak ia keguguran ketika jatuh dari untanya. Keduanya, Zainab dan Abul Ash, berpisah dengan gerimis air mata. Demikianlah bakti Zainab pada agamanya.

Beberapa waktu sebelum Fathul Makkah, Abul Ash memimpin kafilah dagang dari Syam. Lagi-lagi, seluruh hartanya disita kaum muslimin. Ketika malam merayap, Abul Ash diam-diam menemui Zainab di Madinah dan meminta Zainab untuk memberi perlindungan. Zainab menyanggupi. Zainab berseru di balik dinding ketika Rasul dan kaum muslimin berdiri shalat Subuh. “Wahai kaum muslimin, Abul Ash berada dalam perlindungan Zainab”.

Abul Ash dan hartanya selamat. Inilah titik balik itu. Sepulang ke Makkah dan menunaikan amanat orang-orang Quraisy, Abul Ash berseru dan berikrar syahadat.

Abul Ash menyusul belahan jiwanya, Zainab, ke Madinah. Setelah 6 tahun berpisah karena iman yang beda, Abul Ash dan Zainab kembali bersatu cintanya. Cinta Zainab akhirnya tergenapkan. Kerinduannya akan iman di dada suaminya terpenuhi. Dan tak lama berselang, setahun kemudian wafatlah Bunda Zainab.

Cinta Abul Ash menyebabkan tangisannya begitu menyayat sehingga orang yang mendengarnya juga ikut menangis. Usai dimandikan, Nabi bersabda, “Kafanilah ia dengan kain ini”.

Dalam perjalanan ke Syam, Abul Ash mengenang, ''Puteri Al-Amiin, semoga Allah membalasnya dengan kebaikan dan setiap suami akan memuji sesuai dengan yang diketahuinya.''

Demikianlah ridha suami dibawa serta oleh Zainab. Inilah Zainab radhiallahu 'anha, putri pemimpin para Nabi.

Kisah Cinta Rosulullah Kepada Siti Khodijah

Kisah indah Nabi Muhammad saw dan Siti Khadijah ra. selalu berkesan untuk dibaca. Dan entah mengapa aku tak pernah bosan membacanya.
*
Cinta sejati dan kesetiaan mencintai diukur setelah perkawinan, bahkan lebih terbukti setelah kepergian yang dicintai. Kendati Nabi Muhammad saw. Sangat mencintai Aisyah ra., namun cinta beliau kepada Siti Khadijah ra. pada hakekatnya melebihi cintanya beliau kepada Aisyah ra., bahkan cinta itu melebihi semua cinta yang dikenal umat manusia terhadap lawan jenisnya. Sementara hikayat tentang cinta, seperti Romeo dan Juliet, Lailah dan Majnun, tidak teruji melalui kehidupan bersama mereka sebagai suami istri. Karena itu, sekali lagi dikatakan bahwa cinta Rasulullah saw. Kepada Khadijah ra. Adalah puncak cinta yang diperankan oleh seorang laki-laki kepada perempuan dan sebaliknya.
Sangat besar rasa cinta Rasulullah kepada Khadijah, sampai-sampai Aisyah mengatakan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, “Tidak pernah aku merasa cemburu kepada seorang pun dari istri-istri Rasulullah seperti kecemburuanku terhadap Khadijah. Padahal aku tidak pernah melihatnya. Tetapi Rasulullah seringkali menyebut-nyebutnya. Jika ia memotong seekor kambing, ia potong-potong dagingnya, dan mengirimkannya kepada sahabat-sahabat Khadijah.
Maka aku pun berkata kepadanya, “Sepertinya tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah…!”
Maka berkatalah Rasulullah, “Ya, begitulah ia, dan darinyalah aku mendapatkan anak.”
Dalam suatu riwayat dikisahkan, suatu saat Aisyah merasa cemburu, lalu berkata, “Bukankah ia (Khadijah) hanya seorang wanita tua dan Allah telah memberi gantinya untukmu yang lebih baik darinya? (maksud Aisyah yang menggatikan Khadijah adalah dirinya). Maka Belaiu pun marah sampai berguncang rambut depannya. Lalu Beliau bersabda, “Demi Allah! Ia tidak memberikan ganti untukku yang lebih baik darinya. Khadijah telah beriman kepadaku ketika orang-orang masih kufur, ia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, ia memberikan hartanya kepadaku ketika manusia lain tidak mau memberiku, dan Allah memberikan kepadu anak darinya dan tidak memberiku anak dari yang lain.”
Maka aku berkata dalam hati,” Demi Allah, aku tidak akan lagi menyebut Khadijah dengan sesuatu yang buruk selama-lamanya.”
Ketika Aisyah ingin menampakkan kelebihannya atas Khadijah, ia berkata kepada Fatimah ra., putri Nabi dari Khadijah ra.: “Aku gadis ketika dinikahi ayahmu sedang ibumu adalah janda ketika dinikahi ayahmu.” Rasul saw. Yang mendengar ucapan ini dari putrinya yang mengeluh bersabda: “Sampaikanlah kepadanya ‘Ibuku (maksudnya Khadijah ra) lebih hebat dari engkau, beliau menikahi ayahku yang jejaka, sedang engkau menikahinya saat beliau duda.”
Disamping itu Rasulullah tidak memadu Khadijah dengan wanita lain, sedang semua istri selainnya dimadu.
Teman-teman Khadiijah pun masih diingat oleh Rasul dan berpesan kepada putri-putri beliau agar terus menjalin hubungan kasih dengan mengirimkan hadiah-walau sederhana- kepada mereka.
Ketika Fath Makkah, yakni hari keberhasilan rasul saw memasuki kota Mekkah bersama kaum Muslim, beliau berkunjung ke lokasi rumah Khadijah ra., karena rumah itu sendiri telah tiada. Beliau juga-pada hari itu- menyendiri, di tengah kesibukan bersama pasukan kaum Muslim, dengan seorang wanita tua sambil bercakap-cakap dengan wajah berseri-seri. Aisyah ra yang melihat hal tersebut bertanya:”Siapa orang itu dan apa yang dibicarakannya?” Ternyata wanita tua itu sobat karib Khadijah ra dan pembicaraan Nabi saw dengannya berkisar pada kenangan manis masa lalu.
Gerak langkah suara dan ketukan pintu yang biasa dilakukan Khadijah ra pun terus segar dalam benak dan pikiran beliau. Suatu ketika beliau mendengar ketukan dan suara serupa. Beliau berkomentar:”Ini cara ketukan Khadijah. Saya duga yang dating adalah Hala ( saudara perempuan Khadijah ra.) dan ternyata dugaan beliau benar.

cinta?

pa itu cinta? Adakah cinta sejati dan cinta suci? Dan cinta model apa yang selama ini menghiasi hati anda?
Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan. Menurutnya: Sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.
Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, dan terpaan badai tanggung jawab dan dinamika kehidupan efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang. (sumber: www.detik.com Rabu, 09/12/2009 17:45 WIB).
Wah, gimana tuh nasib cinta yang selama ini anda dambakan dari pasangan anda? Dan bagaimana nasib cinta anda kepada pasangan anda? Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari.
Anda ingin sengsara karena tidak lagi merasakan indahnya cinta pasangan anda dan tidak lagi menikmati lembutnya buaian cinta kepadanya? Ataukah anda ingin tetap merasakan betapa indahnya cinta pasangan anda dan juga betapa bahagianya mencintai pasangan anda?
Saudaraku, bila anda mencintai pasangan anda karena kecantikan atau ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang tercantik dan tertampan, telah luntur.
Bila dahulu rasa cinta anda kepadanya tumbuh karena ia adalah orang yang kaya, maka saya yakin saat ini, kekayaannya tidak lagi spektakuler di mata anda.
Bila rasa cinta anda bersemi karena ia adalah orang yang berkedudukan tinggi dan terpandang di masyarakat, maka saat ini kedudukan itu tidak lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan anda.
Saudaraku! bila anda terlanjur terbelenggu cinta kepada seseorang, padahal ia bukan suami atau istri anda, ada baiknya bila anda menguji kadar cinta anda. Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta anda kepadanya. Coba anda duduk sejenak, membayangkan kekasih anda dalam keadaan ompong peyot, pakaiannya compang-camping sedang duduk di rumah gubuk yang reot. Akankah rasa cinta anda masih menggemuruh sedahsyat yang anda rasakan saat ini?
Para ulama’ sejarah mengisahkan, pada suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu bepergian ke Syam untuk berniaga. Di tengah jalan, ia melihat seorang wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al Judi. Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam hati Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu. Maka sejak hari itu, Abdurrahman radhiallahu ‘anhuradhiallahu ‘anhu sering kali merangkaikan bair-bait syair, untuk mengungkapkan jeritan hatinya. Berikut di antara bait-bait syair yang pernah ia rangkai: mabok kepayang karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi. Sehingga Abdurrahman
Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri Samawah
Duhai, apa urusan Laila bintu Al Judi dengan diriku?

Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita

Paras wajahnya slalu membayangi mataku dan menghuni batinku.

Duhai, kapankah aku dapat berjumpa dengannya,

Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu.
Karena begitu sering ia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu merasa iba kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan perang untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya: bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu. Dan subhanallah, taqdir Allah setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam, didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang. Maka impian Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar radhiallahu ‘anhu, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu.
Anda bisa bayangkan, betapa girangnya Abdurrahman, pucuk cinta ulam tiba, impiannya benar-benar kesampaian. Begitu cintanya Abdurrahman radhiallahu ‘anhu kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain. Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada ‘Aisyah istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan saudari kandungnya.
Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: “Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?”
Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya “memble” (jatuh, sehingga giginya selalu nampak). Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan bahkan sirna. Bila dahulu ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain, maka sekarang iapun bersikap ekstrim. Abdurrahman tidak lagi sudi memandang Laila dan selalu bersikap kasar kepadanya. Tak kuasa menerima perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. Mendapat pengaduan Laila ini, maka ‘Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata:
يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى وأفرطت، وأبغضتها فأفرطت، فإما أن تنصفها، وإما أن تجهزها إلى أهلها، فجهزها إلى أهلها.
“Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya. (Tarikh Damaskus oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559)
Bagaimana saudaraku! Anda ingin merasakan betapa pahitnya nasib yang dialami oleh Laila bintu Al Judi? Ataukah anda mengimpikan nasib serupa dengan yang dialami oleh Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu?(1)
Tidak heran bila nenek moyang anda telah mewanti-wanti anda agar senantiasa waspada dari kenyataan ini. Mereka mengungkapkan fakta ini dalam ungkapan yang cukup unik: Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri.
Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi?
Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره
“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:
كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ
Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).
Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anda hanyut dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan: Cinta itu buta. Dalam pepatah arab dinyatakan:
حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ
Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.
Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah, anda mulai menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian:
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة 102
“Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya.” (Qs. Al Baqarah: 102)
Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?
Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu.
Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya?
Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه
“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dan pada hadits lain beliau bersabda:
إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ. رواه الترمذي وغيره.
“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput.
الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف 67
“Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67)
Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه
“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)
Saudaraku! hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan.
Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.” Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi saudaraku.
Saudaraku! setelah anda membaca tulisan sederhana ini, perkenankan saya bertanya: Benarkah cinta anda suci? Benarkah cinta anda adalah cinta sejati? Buktikan saudaraku…

Belajarlah Tentang Aku

Jangan mengeluh, duhai kekasihku....
Jangan pula engkau menyerah..
Memahamiku tidaklah sesulit yang engkau bayangkan.
Dan ketika dirimu tiba pada saat dimana segala keindahanku dibukakan untukmu,
Airmata tak akan pernah cukup untuk menggambarkan kebahagiaanmu menemukanku.

Demi sebuah perjalanan hidup, pantaslah aku menghiasi kanvas hatimu.
Menorehkan goresan-goresan penuh warna dan makna dalam setiap lekuk jiwamu.
Aku yakin itu...!!!

Maka yakinlah, memahamiku tidaklah sesulit yang engkau bayangkan.

Belajarlah tentang aku,
Seumur hidupmu.

Let's Talk

"Sini, duduk dekatku. Merapatlah,jangan takut-takut. Aku tidak akan menggigitmu.." Lalu kita tertawa lepas bersama. Betapa menyenangkan.

Sesaat raut wajahmu memerah ketika aku menarikmu setengah paksa untuk kemudian duduk bersanding denganku."Ada apa?" tanyamu singkat.

Lama aku memandangmu dalam diam.Menatapmu lamat-lamat, lalu tanpa sadar aku menelan ludah. "Kamu memang cantik. Masih tetap cantik"Kamu pun tersipu, menunduk lalu tersenyum tipis. Menggoda.

"Sudahlah. Aku tahu apa yang ada dalam hatimu. Aku tahu apa yang sedang menggelanyut di ujung lidahmu. Aku juga tahu ketika itu terucap kita akan kembali menangis." Bisikmu lembut.

"Jangan sesali apa yang sudah kita lalui hingga hari ini, honey..Aku sudah mengambil keputusan." Lanjutmu.
Aku masih termangu ketika kamu memeluk tubuhku erat,lalu berkata " Tidak akan ada laki-laki lain, dan tidak akan ada pula perempuan lain. Menikah atau tidak menikah. Hanya ada Aku dan Kamu.

SELAMANYA..."

Senja itu, hatiku tercabik.

Carpenters


 Carpenters

Richard and Karen Carpenter, Carpenters, on the set of "Carpenters Very First TV Special" October 2, 1976
 
They were the biggest-selling group of the 70s. No fewer than ten of their singles went on to become million-sellers, and by 2005 combined worldwide sales of albums and singles well exceeded 100 million units. Yet the Carpenters were much more than creators of beautifully crafted and hugely successful hit records. Within the space of just a few years their unique and inimitable sound had brought a new dimension to the world of popular music.








 Richard Carpenter had shown an interest in music from a very early age. Born in New Haven, Connecticut, on October 15, 1946, he can remember listening to his father’s 78s when he was just three and four years old. His father, who worked for a container corporation, had everything from the classics to big band music. Richard would develop a similarly eclectic taste in music.
He heard more music on the radio, and soon he was asking his parents to buy him some of the records he heard. Guy Mitchell, Perry Como, Patti Page and Nat King Cole were particular favorites, as were guitarist Les Paul and his wife Mary Ford, and he also enjoyed both the Dixieland jazz of Red Nichols and the comedy of Spike Jones and his City Slickers.

Carpenters, Karen age 4, Richard age 8, December, 1954
At the age of eight, he started to play some music himself. His first instrument was the accordion, but he soon abandoned that in favor of the piano. By the time he was 15, he was studying piano at Yale and was part of a piano/bass/drums trio, playing at venues in and around New Haven.

Karen Carpenter, 1951His sister Karen, on the other hand, initially showed no musical inclinations other than listening to records. Born on March 2, 1950, she was barely into her teens when in 1963 the whole family moved to the Los Angeles suburb of Downey. It would be the following year before Karen felt any urge to express herself musically.
Richard attended Downey High School as a senior and during this time studied piano at the University of Southern California. Informed that he could be transferred out of physical education if he were a member of the high school marching band, he was faced with the problem that the piano is not a particularly portable instrument.
Upon hearing him play however, the band’s director, Bruce Gifford, asked him to play piano with the concert band in a class performance of Gershwin’s Rhapsody In Blue. Gifford went on to invite Richard to join his own combo playing music outside the high school itself.
By late 1964 Karen’s musical talent was awakening. Now a first-year student at Downey High School and playing glockenspiel in the marching band, she was inspired by the drumming ability of band mate Frankie Chavez. She went home and started adding her own rhythm accompaniments to some of her records, using a pair of chopsticks and a set of bar stools as her drum kit. When her parents responded by buying her a proper drum set, she was able to play it instantly, and before long the idea of some kind of Carpenters group had been born.
Karen was just 15 when the Carpenter Trio was formed. The brother and sister teamed up with a classmate Richard had met in June of 1965, tuba and bass player Wes Jacobs, to play jazz.
At Richard’s urging, Karen would sing an occasional selection but primarily the trio was an instrumental outfit, as Karen’s distinctive singing voice was just developing and she was not very happy with the sound. By early 1966, however, Karen’s voice had matured quite a bit and, while still a bit rough around the edges, had developed enough to attract the interest of more than a few.
Carpenters Magic Lamp single ML704, one of 500 pressed, 1966Through a classmate, an audition for Karen and Richard had been scheduled with West Coast studio electric bassist nonpareil, Joe Osborn. Osborn and a partner had recently launched a record label, Magic Lamp, and were on a search for new talent. Slated for approximately 1 a.m., as Joe routinely worked in the studios until midnight, the audition took place at Osborn’s garage studio at his home in the San Fernando Valley. Richard played, Karen sang, and a decision was then made to record and listen. The result was incredible; Karen’s voice was born to be recorded and, in May of 1966, Harold and Agnes Carpenter signed a contract for Karen with the fledgling label. From several songs cut, two written by Richard but named as Karen Carpenter solo records, were issued as a single, Looking For Love and I’ll Be Yours. It was a start, but it went nowhere. The small label had no machinery for distribution and promotion, and it folded within a year.