Dan ketika bau nafasmu menyeruak di pedalaman hatiku
Tepat saat malam menggigil di dingin subuh
Tiba-tiba wajahmu nongol diantara sunyi dan gerimis
Manis
Saat itulah mataku merasa pernah mengenalmu
Tapi ingatanku entah
Kuamati pekat jidatmu, lekat, dekat
Tak ada pratanda dan papan nama
Hanya dua butir jerawat bercerita tentang kerinduan
Tentang kehangatan sebuah ciuman
Ah, mungkin jidatmu juga altar
Persembahan bagi cinta yang asing
Kenapa tak kau buka saja suaramu
Agar telingaku bisa menerka-nerka
Apakah kau memang gadis itu
yang kemarin mencuri celana dalamku :D :D
Tepat saat malam menggigil di dingin subuh
Tiba-tiba wajahmu nongol diantara sunyi dan gerimis
Manis
Saat itulah mataku merasa pernah mengenalmu
Tapi ingatanku entah
Kuamati pekat jidatmu, lekat, dekat
Tak ada pratanda dan papan nama
Hanya dua butir jerawat bercerita tentang kerinduan
Tentang kehangatan sebuah ciuman
Ah, mungkin jidatmu juga altar
Persembahan bagi cinta yang asing
Kenapa tak kau buka saja suaramu
Agar telingaku bisa menerka-nerka
Apakah kau memang gadis itu
yang kemarin mencuri celana dalamku :D :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar