"Sini, duduk dekatku. Merapatlah,jangan takut-takut. Aku tidak akan menggigitmu.." Lalu kita tertawa lepas bersama. Betapa menyenangkan.
Sesaat raut wajahmu memerah ketika aku menarikmu setengah paksa untuk kemudian duduk bersanding denganku."Ada apa?" tanyamu singkat.
Lama aku memandangmu dalam diam.Menatapmu lamat-lamat, lalu tanpa sadar aku menelan ludah. "Kamu memang cantik. Masih tetap cantik"Kamu pun tersipu, menunduk lalu tersenyum tipis. Menggoda.
"Sudahlah. Aku tahu apa yang ada dalam hatimu. Aku tahu apa yang sedang menggelanyut di ujung lidahmu. Aku juga tahu ketika itu terucap kita akan kembali menangis." Bisikmu lembut.
"Jangan sesali apa yang sudah kita lalui hingga hari ini, honey..Aku sudah mengambil keputusan." Lanjutmu.
Aku masih termangu ketika kamu memeluk tubuhku erat,lalu berkata " Tidak akan ada laki-laki lain, dan tidak akan ada pula perempuan lain. Menikah atau tidak menikah. Hanya ada Aku dan Kamu.
SELAMANYA..."
Senja itu, hatiku tercabik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar