welcome 1

Pages

Jumat, 02 Desember 2011

Naskah Drama

by : Desca Olympia Citra 
 
MIMPIKU, JURANGKU
(dream is accident)


Pejamkan mata…
biarkan sadarku melayang
meyusuri dunia dibatas angan..
melangkah di dunia hayal
bertaburkan kisah dimasa lalu
Terpendam jauh di dasar  kalbu
pancarkan harap yang telah menguap..
tak jangang meratapi kisah yang musnah
di telapak yang tak mungkin menggenggam.
menyusuri dunia yang hilang
dirindu namun takkan dijumpa
memijarkan impian yang tertelan kabut
dinanti namun takkan tiba..
menjerit dalam tidur berhias gelisah
bahkan bertahtahkan airmata pilu
jadi teater di dalam mimpi..
meski pemerannya aku sendiri..

(lagu sedih)
Langkah kakiku lemas, menyusuri jalan setapak menuju rumahku. Tampak terlihat bangku kosong yang berada di sudut jalan itu. Dibawah pohon yang rindang, diatas bunga mawar yang merah, aku duduk dengan sendirinya. Memandangi langit dan meratapi nasib yang tidak seirama dengan hatiku.  Terfikir sebuah kalimat kecil yang dilontarkan mama kepadaku, “Jangan engkau gantungkan cita-citamu diatas mimpi”. Aku tak tahu apa makna dari kalimat itu, namun aku tau intinya adalah MIMPI.
Ya…. Mimpiiii.

Citra
:
Aku lelah dengan keadaan seperti ini. Hidup dengan sendirinya, makan dengan seadanya, dan tinggal di tempat yang kumuh. Namun, apa daya…
Nasib mungkin berkata lain, aku sudah terlahir sebagai manusia yang serba kekurangan.

Tampak dari kejahuan, samar-samarnya suara memanggil namaku.
Ternyata meraka temanku, olym dan dedes.
Olym
:
Citra… citra
Ngapain kamu disana ?
Citra
:
Menggapai mimpi, mau ikut gak ?
dedes
:
(menghampiri citra)
HAH ? kamu gila ya cit ? mimpi kok di siang bolong kayak gini ?
Citra
:
Itulah hebatnya aku…
Olym
:
Ah… gila kamu. Kamu nggk ikut pengajian ?
Hari ini kan giliran kamu kultum. Kamu nggk lupa kan ?
Citra
:
Astagfirullah… aku lupa lim. Maafkan aku, aku bnrn lupa. Untung ada kamu yang ngingati aku.  
Dedes
:
Semakin hari, otakmu sudah tidak beres cit. yaudah… ayo kita barengan ke masjid.  

(lagu sedih)
Langkah kakiku melepas, ketika aku tahu bahwa aku dari tadi pagi belum makan. Namun, ekspresi mukaku tetap ceria, aku tak mau merepotkan teman – temanku, aku harus terlihat ceria di depan teman – temanku. Walau kenyataannya aku sakit.

Pengajian selesai, seketika itu aku tiba dirumah. Mama yang telah menunggu kedatanganku, menyambutku dengan wajah ceria.
Mama
:
Citra… baru pulang nak ?
Dari mn kamu ? kenapa lama sekali pulangnya ?

Citra
:
Maaf ma…  aku tadi baru pulang dr pengajian. Maaf tidak bilang – bilang mama. Krn waktunya juga udah mepet.
Mama
:
Gak apa – apa nak, asalkan kamu berjalan pada 1 titik yang jelas.
Maafkan mama nak, hari ini kita tidak makan. Persediaan nasi habis, uang mama pun habis. Kamu pasti laperkan ?
Citra
:
(menyembunyikan ekspresi) tidak ma, aku tidak lapar. Buktinya aku tetap tersenyum. (walau kenyataannya aku sangat lapar, menahan perihnya perut ini)

Mama
:
Yasudah, kamu istirahat ya… mama juga lelah ingin tidur.

Aku melangkah menjauhi mama menuju kamarku, terlihat mama sudah tidur dengan lelapnya. Aku tersender di pintu kamar, melihat lelapnya mama tidur tak berdaya. Aku hanya bisa meneteskan air mata dan menahan perihnya sakit akibat lapar ini. Aku hanya bisa berdoa, berdoa untuk semuanya. Semoga Allah dapat mengubah hidup kami, menjadi yang lebih baik.

Penat yang aku rasakan, gerah rasanya tubuh ini. Tanpa minta izin mama, aku pergi meninggalkan mama untuk mencari angin diluar sana.
Kembali aku bersandar pada bangku kosong, tmp aku menggapai mimpi. Mimpi yang kelabu…

Citra
:
(berkhayal) Seandainya ada 1 keajaiban yang bisa menyulap hidupku untuk menjadi orang yang selalu happy” tnpa adanya kesusahan, aku mohon datanglah padaku.

Mungkin setan – setan yang berada di sekelilingku mendengarkan permintaanku, datang segerombolan anak punk yang menghampiriku.
dony
:
Halo cwek… sedang apa dirimu ?
Citra
:
Meraih mimpi… (jawabku singkat)
Reza
:
Ini cwek aneh BOS, masak siang bolong kayak gini dia bermimpi.
Upin
:
Iya nih… sarafnya mungkin udah terganggu.
dony
:
SHUUUT… DIAM kalian semua.
ini cwek “LUAAAAAAAAAAAAAAAAAR BIASAAAAAAAAAAAAAAAA”, cocok banget dengan apa yang kita cari selama ini.
Citra
:
Apa mksd kalian ?
(gak ngerti)
Reza
:
Gini, kamu tampaknya lagi lapar dan haus ya ?
Mau gak kita – kita kasih kamu sesuatu yang membuat kamu tidak merasakan itu lagi ?
Citra
:
Mauuu banget, apaan itu ?

Dengan penuh rasa penasaran dan heran, aku menanti jawaban mereka. Ternyata, ganja dan sabu lah jawabannya. Aku yang masih polos dan lugu tidak mengetahui pasti tentang barang itu. tanpa berpikir panjang aku mengikuti saran dan jejak mereka.
Upin
:
Satu botol penyejuk hati  dan seserbuk yang membuat mimpi kamu terwujud.
Mau ?
citra
:
Boleh… mn ?
Dony
:
(memberikan Sesuatu itu kepada citra), ini…
Selamat mencoba !!

Aku pun mencobanya…  ternyata apa yang dikatakan mereka bertiga memang benar, rasa laparku pun hilang dan aku merasa sedang berada di atas awan sambil menggantungkan mimpi diatasnya.
Namun, lama kelamaan aku merasakan pusing luar biasa. Aku tak dapat menyeimbangkan tubuhku yang lunglai, mataku kabur, dan otakku sudah tidak berfungsi dengan sadarnya.
Kenapa aku ?
Ada apa denganku ?
(tanyaku dalam hati)

Reza
:
Gimana rasanya ? enk kan ?
Kamu mau aku antar pulang ?
Citra
:
(dalam keadaan mabuk) Iya… makasih banget ya. Kini aku lega, rasa laparku hilang.
tidak… aku bs pulang sendiri. Terima kasih

Aku berjalan menelusuri jalan, dengan membawa kepala yang berat, dan dengan tubuh yang lunglai. Betapa terkejutnya mama ketika melihatku dalam keadaan seperti ini.
Namun aku tak menghiraukannya.

Mama
:
Astagfirullah citra… kamu knp nak ?
Kamu mabuk ? ya Allah nak…
Citra
:
Ah… apa perdulinya mama ?
Aku lapar mama tidak tau, aku haus mama jg tidak tau. Mama hanya bisa tidur dengan lelapnya, sedangkan aku menahan perihnya rasa lapar sendirian.
Mama tidak usah memperdulikan aku, krn aku tidak butuh belas kasihan mama.
Mama
:
Astagfirullah nak… ngucap nak ngucap.
kamu sedang bicara kepada siapa ? ini ibumu nak… ibu yang telah mengandungmu. Maafkan mama nak, sesungguhnya mama tidak ada niat seperti itu.
Citra
:
Omong kosong, ya… mama emang mengandungku namun mama tidak membesarkanku dengan sempurna. Aku capek ma dengan semua ini, dengan semua kemiskinan ini. Aku ingin bebas, menggapai mimpi yang selama ini aku kejar, yaitu KEKAYAAN dan KENIKMATAN.  Bersama mama, hidupku hanya biasa” saja.
aku capek ma… capeeeeeeeeeeeeeeeek.
(berlari ke kamar sambil menangis)

Aku meninggalkan mama sendirian, aku tak menghiraukan perasaan mama.
Aku tau, hati mama pasti sakit saat mendengar perkataanku.
Mamaku pergi… entah apa yang diperbuatnya, namun yang aku tau mama pergi ke kamarnya.

Citra
:
Apa yang telah aku lakukan pada mama ?
Tuhan… ambisi yang terlalu tinggi telah membuatku durhaka pada mama. Aku tidak bs menahan emosiku. Karenaku, mama bersedih… maafkan aku tuhan.
Malaikat (putih)
:
Jangan ikuti hatiku yang kacau, manusia diciptakan dengan dilengkapi akal sebagai wujud penyempurnaannya. Kuatkan imanmu , citra !
Citra
:
Sebenarnya aku tidak pembimbang, hanya saja gerhana terlanjur membungkus hidupku. Kekelaman hidup telah menghipnotis jiwa ragaku untuk melakukan demikian.
Malaikat (putih)
:
Sejauh – jauh kamu bersembunyi, bau bangkaimu akan tercium juga. Jangan kau kotori kesucian hatimu dengan mukamu yang bertopeng.
Malaikat (hitam)
:
Ingat citra, hidup itu hanya sekali, jangan kau sia – siakan kesempatan untuk menikmati dunia ini.
Malaikat (putih)
:
TIDAK, citra… jangan ikuti dia. Dia nafsu yang membuatmu sesat.
Malaikat (hitam)
:
Ingat citra, hidup itu hanya satu kali.
Citra
:
Dengan hati ini, sebagian hidupku seperti terbelenggu. Aku hanya jadi patung yang menunggu. (sambil meminum minuman keras)
Malaikat (hitam)
:
AYO… citra, jangan ragu. Percayalah padaku, aku sang nafsu yang akan menemanimu menikmati dunia.
Malaikat (putih)
:
Jangan citra, kuatkan imanmu… lawan kebejatan nafsu hitam yang bersarang dipikiranmu.
Malaikat (hitam)
:
Kau tidak akan mendapatkan apa yang kau mau dengan tetap mempertahankan keadaan seperti ini. Kau ingat, betapa perihnya perutmu ketika kau lapar, kau ingat bahwa tidak ada 1 pun cwok yang mendekatimu krn penampilangmu yang kusam. Semua ini krn kemiskinan.
Citra
:
Aku bebaskan pikiranku sejauh aku berpatut pada mimpi dan pengharapan yang kabur. Dengan begini aku marasa bebas, tnp ada pikiran yang menghantuiku. Wahai kebahagiaan yang pergi meninggalkanku, kembalilah… aku datang menjemput kalian.

3 lelaki muda (dony, reza, dan upin) datang kerumahku untuk menjemputku menuju surga dunia. Tanpa berpikir panjang, aku pun mengikuti mereka
Dony
:
Kamu sudah siap ?
Citra
:
Oke… ayo kita pergi.
Mama
:
(menghampiri citra), mau kemana kamu nak ?
Kamu tidak berpamitan dulu dengan mama ?
Citra
:
HEI… STOP, jangan bicara padaku. Mau kemana kek, kesana kek, kesini dan kesitu kek, itu urusan aku. Untuk apa aku berpamitan pada mama. Mama yang tidak memperdulikan keadaanku.

Ayo… teman yang membuatku happy, kita pergi. Jangan hiraukan dia !!
Air mata mama kembali mengalir, entah sampai berapa banyak air mata mama keluar krnku. Aku tak dapat meredam perasaan, hati suciku telah terbungkus sabu yang trs bersarang kepadaku.

 Betapa terkejutnya aku ketika aku tiba di tmp itu, ternyata dedes dan olym juga datang ke tmp itu. mereka sedang bersenang – senang menikmati indahnya dunia, dengan diringi music yang beraliran surga.
dedes
:
Hei citra… ayo gabung bersama kita – kita. Seru looooh.
Olym
:
Iya nih, ayooo buruan mumpung happy nya masih menjadi sahabat kita.
Citra
:
Oke deh… tunggu aku ya.

Di atas panggung yang penuh dengan ank punk, aku ajeb” dan bersenang – senang dengan temanku. Dony, reza, dan upin pun ikt bersenang – senang bersama kami.
Tanpa aku tak sadar, aku telah hina…
aku telah bergaul pada pergaulan yang salah. Namun apa daya, semua itu tidak berdampak pada mama yang kerjaannya hanyalah tidur.

Waktu tampaknya telah tidak mendukung kami lagi, matahari telah tenggelam meninggalkan kami, dan cuacapun tampaknya mendung diiringi dengan desiran suara petir yang bergemuruh.
Namun, itu tidak menghalangi kami untuk ttp bersenang – senang. Hanya saja, minumanku dan teman – teman pada habis, itu yang membuat kmi haus akan kenikmatan dunia.

Citra
:
Za… aku pinjam uangmu dong untuk beli minuman dan serbuk ini lagi ?
Nanti aku ganti deh… boleh ya ?
Reza
:
Ah cit, kamu itu udah dikasih hati minta jantung. Udah untung minuman yang terdahulu kami kasih gratis, dan sekarang kamu mau pnjm uang kmi ?
mau pakai apa kamu menggantinya ? uang aja gak punya.
Citra
:
Suerr deh, aku janji bakalan ganti. Cepetan dong, aku udah gak tahan lagi menahan haus.
Upin
:
Udah… pakai uang aku aja, mumpung aku lg bnyk uang dan lagi baik. Tp kmu harus janji, harus kembalikan uangku paling lambat 2 hari. Setuju ?
Citra
:
Aku janji pin, terima kasih ya…


Aku kembali pulang, tampak mama yang telah lama menunggu kedatanganku. Namun aku tetap bersikap acuh tak acuh. Bahkan tujuan aku pulang krn ingin meminta uang pada mama.
Citra
:
Ma… minta uang dong ?
100000 aja. Ada gak ?
Mama
:
Astagfirullah nak, untuk apa uang sebanyak itu ?
Mama mana punya uang nak. 1000 rupiah pun mama gak punya.
Citra
:
AH… SIAL. Mama macam apa kamu. Anknya butuh uang malah gak mau ngasih.
Aku gak butuh ceramah dr mama, yang aku butuh hanyalah UANG. Berikan uang 100rb untukku sekarang juga. Aku membutuhkannya maaaaaaaaaaaaaa….
Mama
:
Mama tidak punya nak… sumpah, mama tidak punya.

Entah apa yang ada dipikiranku, pikiranku telah kacau. Aku tak menghiraukan keadaan di sekelilingku.
Setan apa yang telah merasuki tubuhku hngga aku membunuh mamaku.
Yaa… aku mencekik lehernya, hingga ia mati.
Citra
:
HAH ?
Apa yang telah aku lakukan pada mama ?
Mama… mama… mama
Bangun ma, TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAK !!
Mama, maafkan aku. Aku tidak bermaksud demikian ma.
Mama, banguuuuun ma… mamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa !!
Namun apa daya, sekeras”nya aku berteriak, mama tidak akan bangun kembali.
Aku telah membunuh mamaku dengan tanganku sendiri. Ank macam apa aku.
TAK BERGUNA !!

Malaikat (hitam)
:
Bagus citra, kau telah membuatku senang. Dan kini kau sudah masuk kedalam golonganku.
Citra
:
(mencari” sumber suara)
DIAM, kau yang selama ini membujukku untuk mengikuti jejakmu yang gelap, kau yang telah membuat hidupku semakin hancur, dan kini kau bersenang – senang diatas menderitaanku.
PERSETAN !!
Malaikat (hitam)
:
HAHAAHAHAAHAHAHA ,sesungguhnya aku puas krn usahamu, citra !
LANJUTKAN !
Citra
:
Mamaaaaaaaaaaa… maafkan aku.
Maafkan aku ma  L
Jeritanku tidak membawa hasil. Mama tidak akan bangun dan justru membuat otakku semakin kacau. Temanku yang ku anggap malaikat penolongku, ternyata merekalah nerakaku. Disaat aku terkekang dan menderita seperti ini, mereka pergi meninggalkanku dan mencari mangsa baru.
Kini, aku hanya bisa menyesal, meratapi apa yang telah aku lakukan pada mama.
Aku hanya bisa termenung sendirian di dalam kamar, tanpa ada yang perduli padaku.
Hari – hariku pun hampa tanpa ada seorang mama yang selalu memperhatikan keadaanku.
Mimpi yang selama ini aku raih, ternyata inilah endingnya.
Mimpi kelabu dan suram yang aku dapatkan.

Kegagalan demi kegagalan merapat ke pembuluh darahku, aku telah kehilangan semuanya. Dan kini aku GILA !!
Citra
:
Nina bobok oh nina bobok… kalo tidak bobok digigit nyamuk.
Hahahahaha :D
Mama, hahahaha :D
(sedih) mama jangan tinggalkan aku. Citra sayang pada mama.
Hahahaha :D
Kebahagiaan yang aku pikir sebelumnya akan melekat pada diriku, ternyata salah besar.
Maafkan aku ma, aku tidak berbakti padaku. Aku telah membuat dirimu malu akibat perbuatanku.
Tanpa berpikir panjang, aku langsung mengambil pisau tajam didapur, dan kutusukkanlah pisau itu ke perutku. Hanya nama dan jasadku lah yang mungkin masih dapat terlihat, namun lama – kelamaan semua itu lenyap di awang – awang, ke ufuk barat penghabisan petang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar