welcome 1

Pages

Senin, 01 April 2013

Menjaga Persahabatan

Berteman cukup lama belum tentu menjadi seorang sahabat. Biasanya persahabatan terjadi dikarenakan persamaan prinsip atau sikap saling memiliki, menghormati satu sama lain. Terkadang sahabat disebut juga dengan istilah teman baik. Sebab sahabat selalu berupaya menjadi teman pada saat suka dan sedih.
Tetapi tidak sedikit di antara kita yang merasa persahabatan hanya sebatas kata-kata dan dalam prakteknya justru tidak tercerminkan. Contohnya menganggap kesuksesan sahabat sebagai ancaman bagi kita karena timbul rasa iri. Sebaiknya hal-hal tersebut dihindari demi menjaga persahabatan yang sehat dan mendukung kita untuk selalu berprestasi.
Selain itu memiliki sahabat sejati akan senantiasa menenangkan hati. Berikut merupakan beberapa usaha untuk menjaga persabatan:
  • Sahabat itu teman baik, teman yang selalu mengerti tentang diri kita. Memang sulit mencari teman baik, tapi semua tergantung kita dalam menjaga persahabatan. Meski sahabat kita jauh usahakan tetap menjaga komunikasi. Tetapi hal yang sering terjadi ketika sahabat kita tidak membalas sms atau tidak menjawab telepon adalah kita mudah merasa kesal pada sahabat. Sebaiknya, yang kita lakukan adalah tetap menjaga persahabatan tanpa ada perasaan kesal. Dengan memaklumi apa adanya, misal membuat asumsi positif seperti mungkin sahabat sedang sibuk. Maka berusahalah menjadi sahabat yang selalu berpikiran positif dan mencoba saling mengerti.
  • Hal yang dapat menjaga persabahatan adalah menjadi pendengar baik dan saling menghormati satu sama lain. Hormati saran teman dan dengarkan apa yang sahabat ungkapkan, ambil sisi positifnya sebagai kritik yang membangun. Kepribadian yang berbeda antara kita dan sahabat, akan dapat menjadi pelengkap satu sama lain. Tetapi bukan berarti kita harus menceritakan segala hal kepada sahabat, seperti hal-hal yang terlalu pribadi, contohnya nomer rekening bank, pin ATM, dan lain sebagainya.
  • Jangan pernah mengkhianati kepercayaan sahabat kita. Percayalah, ketika kita mengkhianati sebuah persahabatan, maka tidak akan mendapatkan sahabat terbaik lagi. Beri dukungan ketika sahabat kita sukses dan selalu mengagumi prestasinya. Ketika ada konflik di antara persahabatan dapat diselesaikan dengan saling terbuka satu sama lain. Memaafkan memang tidak gampang, tapi memaklumi bahwa setiap orang dapat membuat suatu kesalahan dan demi kebaikan dan menjaga persahabatan agar tetap utuh.
  • Saat sahabat Anda menangis janganlah ikut menangis meski kita bersedih. Cukup beri pelukan hangat pada sahabat, sebagai sinyal bahwa dia akan baik-baik saja. Jadilah pendengar yang baik dan berupaya memberikan solusi dari berbagai sudut pandang yang dapat dijadikan pertimbangan oleh sabat dalam menyelesaikan masalahnya. Sahabat sejati bukan hanya hadir saat senang, tetapi juga selalu ada di saat sedih.

Memilih Pergaulan

Kita sebagai kaum remaja senang bila memiliki banyak teman, dan hampir sebagian besar waktu digunakan untuk bergaul baik dengan teman sebaya dalam suatu komunitas. Hal tersebut dilakukan dengan atau tanpa pengawasan dari orang tua kita. Meski kita mengetahui bahwa pergaulan remaja memiliki pengaruh positif dan negatif bagi perkembangan mental dan prestasi akademik.
Dampak positif dari pergaulan adalah membantu dalam pencarian harga diri dan dapat meningkatkan rasa percaya diri. Bahkan bila memilih teman bergaul yang tepat, akan meningkatkan prestasi akademik. Tetapi bila kita salah bergaul dapat berdampak negatif, seperti terjadinya kenakalan remaja atau prilaku menyimpang, misal dalam cara berpacaran. Hal ini dapat memperburuk mental dan prestasi akademik serta masa depan kita. Oleh sebab itu, alangkah sebaiknya kita lebih berhati-hati dalam memilih teman pergaulan.
Berikut merupakan trik sederhana memilih pergaulan remaja yang tepat:
  • Pergaulan dapat dibentuk bila terdapat penerimaan dan persetujuan dari orang lain. Biasanya penerimaan terjadi dikarenakan suatu persamaan atau kecocokan karakter atau status sosial. Maka sebaiknya pergaulan kita ciptakan dari kesamaan bakat atau semangat untuk menjadi remaja yang berkualitas. Misalnya persabahatan dengan teman kelas les musik, sehingga saling terpacu untuk membuat prestasi di bidang musik.
  • Sebaiknya memilih teman dari suatu komunitas kegiatan positif yang kita lakukan. Misalnya kita mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah seperti basket, tim jurnalis sekolah, tim penelitian sekolah yang sering disebut Karya Tulis Remaja (KIR), atau bidang lain yang sesuai dengan minat. Pastilah disana kita akan menemukan teman yang memiliki kesamaan bakat dan minat.
  • Sebelum memutuskan untuk lebih dekat dengan seseorang, mempertimbangkan kepribadian dan latar belakang orang tersebut. Sebab jika kita memiliki teman dengan kebiasaan buruk, secara tidak langsung dapat mempengaruhi kepribadian dan citra diri kita.
  • Kita juga dapat memperoleh pertemanan melalui jaringan sosial di internet, contohnya seperti Friendster, Facebook, My Space atau Twitter. Tetapi alangkah sebaiknya sebelum kita memutuskan memperoleh teman melalui jaringan sosial, bergabunglah terlebih dahulu dalam forum-forum kegiatan positif di Internet. Tetapi harus tetap berhati-hati dan waspada, sebab perlu diingat bahwa sesuatu yang disampaikan teman melalui situs jaringan sosial tidak dapat dipercayai kebenarannya 100%.
  • Banyak penelitian menyatakan bahwa remaja mengalami peningkatan fungsi hormon tubuh. Sehingga masa remaja dianggap fase ketertarikan pada lawan jenis. Oleh sebab itu, kita membutuhkan komunikasi aktif dengan orang tua atau anggota keluarga yang lain, yang dapat membimbing kita tentang bagaimana cara menjelaskan perasaan cinta kepada orang lain, dan bagaimana mengaplikasikan perasaan, serta cara pacaran sehat yang sesuai dengan usia kita. Ketika kita mengetahui bagaimana seharusnya bertindak, sebaiknya membandingkan dengan perilaku berpacaran di lingkungan pergaulan. Bila menurut orang tua kurang sesuai, sebaiknya kita tinggalkan lingkungan pergaulan tersebut. Sebab cara pacaran yang berlebihan dapat mengakibatkan hal-hal negatif, contohnya seperti seks bebas.

Mitos hari valentine

Valentine yang selalu dirayakan setiap tanggal 14 februari sangat dinanti-nanti oleh muda-mudi di seluruh dunia tidak hanya di eropa, tapi juga di Indonesia.
Di hari spesial ini para remaja khususnya muda-mudi akan mengekspresikan rasa cinta mereka kepada pasangannya, ada yang memberikan bunga, coklat, candle light dinner ataupun hanya sekedar menelpon kekasihnya untuk mengucapkan selamat valentine.
Sebenarnya adakah diantara kita yang tahu bagaimana sejarah atau mitos valentine sebenarnya ?
Menurut mitosnya di romawi pernah ada suatu festival yang diarayakan pada tanggal 15 februari, dimana festival ini dirayakan sebagai rasa penghormatan kepada Lupercus.
Festival ini biasanya diadakan pada saat musim semi. Dimana salah satu kebiasaan muda-mudi disana melakukan pengundian nama-nama gadis yang kemudian di taruh di dalam toples, kemudian setiap nama gadis yang keluar dari toples maka gadis yang namanya terpilih harus menjadi kekasihnya.
Legenda menyebutkan bahwa pada saat itu hari libur lupercus berubah menjadi hari valentine dan dimajukan sehari menjadi tanggal 14 februari, ketika seorang pendeta bernama valentine yang merupakan seorang pendeta agama Kristen.
Pada saat itu Kristen adalah agama baru. Kaisar yang memerintah pada saat itu adalah Claudius II dimana kaisar melarang para prajurit muda untuk menikah bahkan bertunangan ataupun memiliki kekasih.
Hal ini karena kaisar menyakini bahwa jika para prajuritnya menikah, maka mereka akan lebih memilih untuk tinggal dirumah bersama keluarganya daripada memilih berperang.
Valentine menentang keputusan kaisar dan diam-diam melakukan pernikahan. Dan akhirnya diketahui oleh kaisar dan dijatuhi hukuman penjara dan kemudian dihukum mati.
Valentine dihukum mati pada tanggal 14 februari pada malam hari libur roma lupercalia. Setelah kematiannya valentine diberi nama santo. Setelah seluruh masyarakat roma memeluk agama Kristen.
Para pendeta memindahkan hari libur musim semi dari tanggal 15 februari menjadi tanggal 14 februari.
Sekarang hari libur santo valentine lebih dikenal sebagai hari valentine daripada hari libur lupercus.

Mengatasi iri hati

Hampir setiap orang pernah merasakan iri hati yang sangat tidak mengenakkan. Yang dimaksud dengan iri hati adalah menginginkan anugerah yang ada pada orang lain, baik disertai dengan keinginan supaya anugerah tersebut hilang dari orang yang dimaksud ataupun tidak. Iri hati merupakan penyakit yang bisa menimpa siapa saja terutama orang yang balum sempurna akalnya, misalnya anak remaja.
Kadang orang tidak tahu mengapa tiba-tiba di hatinya ada rasa iri pada teman atau saudara sendiri. Iri biasanya terjadi karena orang lain memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan dirinya baik yang berkaitan dengan hartanya, kecantikannya, kepintarannya, kedudukannya, dan apa saja bisa menjadi sebab munculnya rasa iri.
Siapa pun akan merasa tersiksa bila di hatinya ada rasa iri, dia tidak senang dengan anugerah yang diperoleh orang lain dan dia sendiri tidak mampu untuk mendapatkannya. Bahkan yang lebih parah lagi, ada orang yang iri rela menderita asal anugerah yang didapat orang lain hilang. Ini merupakan tabiat yang sangat buruk dan akan merugikan diri sendiri. Memang iri hati datangnya tiba-tiba dan tak dapat dibendung, namun orang yang baik akan berusaha menghilangkan rasa itu sebisa mungkin dan tidak menampakkannya. Ada beberapa cara untuk mengatasi iri:
  • Yang pertama menerima dengan ikhlas semua ketentuan yang Dia tetapkan bagi tiap makhluk baik sedikit ataupun banyak. Yang Maha Kuasa tidak akan salah dalam memberi, maka tidak ada alasan untuk iri pada orang lain. Ada yang diberi banyak dan ada yang sedikit. Tidak ada satupun cara yang bisa dilakukan untuk merebut anugerah tersebut dari orang lain.
  • Berdoa kepada Yang Maha Kuasa supaya dihilangkan rasa iri di dalam hatinya.
  • Menumbuhkan rasa syukur atas nikmat yang Dia berikan dengan cara melihat keadaan orang di bawahnya, bukan melihat orang yang ada di atasnya dalam hal kekayaan, kecantikan, dan sebagainya.
  • Ketika muncul rasa itu segera dihilangkan dengan cara menyadarkan diri bahwa orang yang mendapat nikmat tersebut adalah saudaranya, jadi hanya kebaikan yang diharapkan untuk saudaranya.
  • Mengucapkan selamat pada teman atau saudara yang mendapat kebaikan, ini sangat efektif untuk menghilangkan iri hati.
  • Mendengarkan kata hati untuk terus menyibukkan diri dalam memperbaiki diri.
Demikianlah beberapa cara untuk mengatasi bila iri muncul di hati. Kekayaan sebenarnya adalah kaya hati yaitu merasa cukup atas semua pemberian Ilahi dan tidak menginginkan apa yang ada pada orang lain kecuali iri karena ilmu atau kebaikan seseorang yang membuat kita ingin mencontohnya.

Berbagi ke Facebook Waspadai Kejahatan Lewat Facebook

Facebook layaknya virus, mewabah dan menularkan daya tariknya pada individu dari kalangan berbagai umur. Muda maupun tua mengakses situs sosial networking satu ini. Ada yang memanfaatkan untuk sekedar bergaul dan menambah teman, ada yang menggunakan untuk urusan bisnis, dan ada pula yang menggunakan untuk melakukan kejahatan. Yang terakhir ini perlu diwaspadai, kejahatan dalam facebook telah marak terjadi maka sebaiknya berhati-hatilah.
Berikut beberapa jenis kejahatan dalam facebook, yaitu:

  1. Penipuan yang dilakukan hacker. Hacker biasanya mengambil alih akun pengguna untuk melakukan kejahatan dalam facebook. Awalnya, hacker tertarik dengan pengguna facebook yang mempunyai persediaan chips poker dalam jumlah besar. Setelah mengambil alih kepemilikan akun facebook, hacker akan memanfaatkan akun tersebut untuk melakukan penipuan kepada teman-teman pengguna facebook yang telah dihack dengan berpura-pura menjadi pemilik asli. Biasanya bentuk penipuan bisa apa saja, dari menawarkan paket chips poker hingga penjualan barang seperti laptop. Dengan memanfaatkan kepercayaan pertemanan, biasanya korban tidak akan menaruh curiga kepada pelaku. Setelah uang ditransfer, barang tak kunjung dikirimkan. Tersangka tentu tertuju kepada si pemilik akun facebook asli. Sementara hacker tetap tidak terjamah.
  2. Penculikan. Anak-anak dan remaja belajar facebook untuk mengejar games maupun menambah teman. Kebiasaan menerima tawaran pertemanan dari orang yang tidak dikenal dimanfaatkan para penculik untuk menjerat anak-anak. Karena anak-anak penuh rasa ingin tahu maka semakin mudah terjadinya penculikan. Beberapa kasus yang muncul di televisi, remaja tanggung yang hilang berhari-hari atau berbulan-bulan setelah berkenalan dengan lelaki asing di facebook. Umumnya penculikan lebih banyak terjadi pada remaja tanggung perempuan.
  3. Kejahatan seksual . Banyak jenis kejahatan seksual yang terjadi di facebook. Seperti melakukan teror pada remaja tanggung dengan mengirimkan gambar-gambar porno atau bahkan menjebak mereka copy darat untuk bertemu langsung dan melakukan hubungan seksual. Kejahatan ini bentuknya bisa paksaan seperti pemerkosaan atau menjebak korban, dan selalu anak remaja yang lebih banyak diincar, dikarenakan keluguan dan rasa penasaran dari remaja-remaja yang baru tumbuh tersebut.
  4. Pembunuhan . Di Lituania sebuah pembunuhan terjadi akibat facebook, kencan yang diadakan remaja tanggung berujung pada kematian. Sementara di Filipina, terjadi pembunuhan berantai yang dilakukan seorang teknisi komputer yang mengincar mangsanya melalui facebook.
Jadi, antisipasi yang perlu kamu lakukan agar tidak mudah terjebak sebagai korban kejahatan dalam facebook adalah:
  1. Berhati-hatilah memilih teman atau menerima tawaran pertemanan dari orang yang tidak kamu kenal.
  2. Jangan mudah percaya dengan orang yang tidak kamu kenal.
  3. Konfirmasikan dengan jelas apabila melakukan transaksi jual beli melalui facebook yang ditawarkan teman. Terutama dalam jumlah nominal yang besar.

Facebook: Manfaat dan Resikonya

Mark Zuckerberg pada tanggal 4 Februari 2004 untuk pertama kali meluncurkan sebuah situs social networking atau jejaring sosial bernama Facebook, memiliki 35 juta anggota lebih dari seluruh dunia sehingga membuat situs ini menduduki posisi ke-7 untuk situs yang paling banyak dikunjungi di dunia. Akibat popularitas tersebut selain manfaat Facebook terdapat pula resiko bagi penggunanya.

Berikut beberapa manfaat Facebook, yakni:
  1. Menambah teman baru, koneksi, atau menemukan teman lama baik dari SD, SMP, SMA, maupun ketika kuliah. Sehingga Facebook bisa menjadi ajang reuni bagi siapapun yang dipertemukan kembali.
  2. Menjadi media yang sangat efektif untuk menjalankan usaha bisnis karena promosi akan langsung dilihat ribuan orang. Promosi yang bisa dilakukan di Facebook ada dua jenis, yaitu yang berbayar dengan yang tidak berbayar. Promosi yang berbayar dapat langsung masuk ke menu pemasangan iklan, sementara promosi gratis bisa dibuat melalui dinding status.
  3. Mengundang teman apabila menggelar acara sehingga tidak perlu kesulitan lagi membuat undangan cetak dalam jumlah banyak.
  4. Belajar Facebook dapat memperoleh pekerjaan dan dibayar. Beberapa situs seperti Shvoong dan Triond melakukan share dengan Faceook, melalui Facebook pengguna melakukan publikasi tulisan dari Shvoong dan Triond. Tulisan yang dikunjungi akan memberikan masukan uang bagi penulisnya.
Sementara resiko Facebook yang patut diwaspadai, yaitu:
  1. Oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan data pengguna facebook apabila si pengguna tidak hati-hati dan jelas akan merugikan pengguna.
  2. “Mulutmu Harimaumu.” Maka, berhati-hatilah menulis status di Facebook. Sebab ketika tulisan dipublikasikan, maka ribuan mata bertindak sebagai saksi selain tulisan itu sendiri. Seperti yang dialami Luna Maya di Twitter ketika mencela wartawan infotainment yang nyaris menggiringnya ke meja hijau.
  3. Resiko Facebook yang paling berbahaya adalah kejahatan kriminal, seperti penculikan, pemerkosaan, penipuan, dan pembunuhan.
Jadi, apabila memutuskan ingin belajar Facebook, tidak perlu takut dengan resikonya. Bersikap hati-hati dan waspada akan membantu Anda meminimkan dampak buruk dari Facebook.

Masa remaja merupakan masa-masa yang penuh dengan gejolak.

Masa remaja juga rentan dengan berbagai permasalahan yang cukup kompleks dan pelik. Karena di masa inilah seseorang bertumbuh dan menjalani saat mencari jati diri untuk membentuk karakter kepribadian. Masa ini juga seringkali disebut sebagai masa transisi seseorang dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Sehingga, seringkali sifat kekanak – kanakan masih melekat dan pertimbangan kedewasaanpun belum sepenuhnya terbentuk. Masa remaja diawali oleh datangnya pubertas, yaitu proses bertahap yang mengubah kondisi fisik dan psikologis seorang anak menjadi seorang dewasa. Pada saat ini terjadi peningkatan dorongan seks sebagai akibat perubahan hormonal. Selain itu, karakteristik seks primer dan sekunder menjadi matang sehingga memampukan seseorang untuk bereproduksi (Steinberg, 2002). Mengenai dorongan seksual yang meningkat ini menjadikan seseorang remaja mulai belajar untuk mengetahui dan mencari informasi terkait seksualitas itu sendiri. Kemudian penyaluran hasrat yang dimilikinya juga menyertai proses belajar ini.

Disinilah poin penting yang harus diperhatikan, bahwa proses ingin tahu seputar seksualitas harus benar-benar tepat dan benar. Karena seringkali keingintahuan tersalurkan kepada hal – hal yang merugikan diri sendiri. Seperti akses pornografi melalui media. Dari penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Peduli Remaja Kriya Mandiri, media online menjadi tempat terbanyak yang dijadikan sarana untuk mengetahui informasi mengenai seksualitas. Dari jumlah responden 352 remaja yang masih berstatus pelajar di 10 sekolah tingkat atas di Surakarta, sebesar 56 Persen menyatakan media online menjadi sarana untuk mengetahui informasi tentang seks, kemudian terbanyak kedua adalah teman sebaya sebesar 15% diikuti orang tua (12 Persen), guru (9 Persen), serta organisasi remaja dan lainnya masing-masing sebesar 4 Persen
Kemudian dari jumlah responden yang mengakses materi pornografi sebanyak 63 persen pernah mengakses materi pornografi baik berupa film, gambar maupun cerita porno. Meskipun penelitian ini tidak dimaksudkan untuk mewakili seluruh populasi remaja berusia sekolah yang ada di Kota Surakarta, akan tetapi cukup memberikan gambaran bahwa akses pornografi di kalangan remaja khususnya pelajar tingkat atas di Kota Surakarta dapat dikatakan cukup mengkhawatirkan terhadap perkembangan seksualitas dan psikologisnya.
Apabila dianalisis lebih jauh, akses pornografi yang kian marak merupakan dampak pendidikan seks yang salah dan kurang tepat dilakukan oleh pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab akan hal itu, seperti orang tua, guru serta pihak-pihak terkait lainnya. Kegagalan pendidikan seks ini umumnya adalah karena adanya anggapan seks merupakan sesuatu yang tabu untuk diperbincangkan. Oleh karenanya, seorang remaja terkadang malu atau enggan untuk berkonsultasi dengan orang-orang dewasa yang lebih paham dengan masalah seksualitas. Sehingga mereka lebih nyaman menggunakan media online untuk mengakses informasi terkait dengan seksualitas. Masalah muncul karena keingintahuan seputar seksual ini tidak hanya berhenti pada informasi penting saja, akan tetapi kebablasan menjurus kepada hal – hal yang yang seharusnya tidak boleh dikonsumsi (materi pornografi) yang mempunyai efek destruktif yang mempengaruhi perilaku seksualnya.
Dalam penelitian Komunitas Jogja (2007) ditemukan 900 film porno buatan lokal dengan pemeran usia remaja Indonesia beredar di internet. Inilah bentuk shock culture yang terjadi dalam masyarakat kita. Dikatakan demikian karena budaya timur Indonesia yang sopan dan anggun mulai tergerus, mengalami pergeseran nilai menjadi budaya yang tidak lagi mengindahkan moralitas dan nilai-nilai agama. Jadilah budaya permisivisme meracuni kehidupan remaja mulai cara berpakaian yang kurang sopan cenderung menampakkan aurat tubuh lantaran dianggap seksi, berkata jorok, seks bebas hingga perilaku seks menyimpang semakin marak terjadi.
Faktor kemajuan teknologi media informasi yang tidak diimbangi dengan penanaman nilai moral agama dan budi pekerti menyebabkan tumbuh suburnya akses materi pornografi oleh berbagai kalangan termasuk remaja masa kini. Oleh karenanya, perlu upaya preventif untuk mencegah terjadinya dampak negatif yang lebih besar maupun upaya kuratif (mengobati), dengan melihat fakta bahwa jumlah remaja yang menjadi korban pornografi terbilang tidak sedikit. Institusi keluarga sebagai bagian inti sarana sosialisasi nilai terhadap anak serta sekolah sebagai institusi kedua setelah keluarga, seharusnya mampu menjalankan perannya untuk menanamkan nilai – nilai budi pekerti maupun agama di dalam pembentukan moral remaja. Namun fakta menunjukan bahwa “seakan” kedua institusi itu mengalami kegagalan dalam proses sosialisasi nilai terhadap remaja. Dimana dalam poin pertanyaan kepada institusi apakah yang diharapkan remaja mampu berperan dalam pendidikan kesehatan reproduksi remaja, sebesar 52 persen mejawab lembaga sosial/agama, 30% menjawab keluarga, 13 persen sekolah, dan 5 persen sisanya institusi lain.
mengenai harapan akan peran lembaga sosial/agama merupakan alternatif solusi yang dapat dilihat sebagai pihak ketiga yang mampu mendukung dua institusi utama (keluarga dan sekolah) dalam penanaman nilai moral kepada remaja. Salah satu model pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yang patut dicoba untuk dilakukan misalnya melalui pembinaan kelompok sebaya (peer group). Karena tidak dapat dipungkiri bahwa usia remaja mempunyai kecenderungan kuat untuk berkumpul dan bergaul dengan teman sebaya. Sebagaimana temuan di atas, teman sebaya merupakan tempat kedua untuk bertanya dan bercerita perihal masalah seksual setelah media online. Model pendidikan terkait reproduksi melalui peer group bisa dilakukan dengan fasilitator dari lembaga sosial / agama maupun dari kalangan remaja sendiri yang dididik dan diproyeksikan sebagai fasilitator bagi teman sebayanya.